Latest Updates

MUSAFIR YANG CERDAS - DAHSYAT

Saudaraku yang dirahamati Allah, dikatakan bahwa hidup kita ini ibarat perjalanan seorang musafir yang mana dunia ini hanyalah salah satu persingahan sementara menuju perjalanan selanjutnya yaitu kampung akherat. Banyak orang yang lupa bahkan tidak percaya akan hal itu, namun sadarilah bahwasanya selama apapun kita ingin hidup suatu saatpun kita akan mati. Dan mati itu bukan hanya sebatas berpisahnya ruh dan jasad kita tapi mati adalah fase awal perjalanan kita menuju kehidupan selanjutnya yaitu alam barzah.. alam barzah adalah pintu gerbangnya akherat maka Sahabat Usman Bin Affan sampai menangis hingga janggutnya basah ketika berziarah ke suatu kuburan, ketika ditanyakan kenapa bisa begitu beliau sampaikan "kethauilah bahwasanya kubur itu adalah pintu gerbangnya akherat, kalau kita selamat di pintu ini maka pintu-pintu yang lain kita akan mudah melewatinya/selamat" Subhanallah..Allahu Akbar.. Saudaraku apakah kita sudah siap melewatinya? Simaklah kisah hikmah berikut ini :
============
Suatu Hari Seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul ramai sekali.
Mereka sepertinya lagi mengadakan musyawarah besar.
Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang Bersedia mau menjadi ketua kampung.
Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan, orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin Yang Telah selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya.
Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa.
Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berpikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu.
Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menanda tangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

*Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas.*
Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

*Di tahun pertama dan kedua* _ia mengumpulkan dana yang sangat besar._

*Pada tahun ketiga* _ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya._

*Tahun keempat* _ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa._

*Tahun kelima* _ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan 
menanaminya dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan._

*Tahun keenam sampai kedelapan* _ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti._

*Akhirnya pada tahun kesembilan* _ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya._

*Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar.*

Ada orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. 

Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api.

_Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal shaleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana._

Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena berharap segera menempati kampung nan indah di seberang sana.

*Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat yang tiada berakhir.*

_Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap._

*Jadilah orang yang cerdas!*

_Manfaatkan *hari ini* untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana_...

Semoga kita bisa menjadi musafir yang cerdas itu...aamiin..

Ingatlah akan nasehat-nasehat ini :

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis eras, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga). (QS. 3:14) 

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)

Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah)

 “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya” (HR Tirmidzi).
 Jabir Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni).

Mari jadi orang yang baik dan cerdas yang selalu memersiapkan bekal hidup kita, agar bahagia selamat dunia maupun akherat.

#Tingkatkan Iman
#Jaga Sholat
#Tupuplah aurat & Perbaiki akhlak Kita
#Elinglanwaspodo
Semoga bermanfaat dan silakan di share kepada yang lain agar lebih bemnafaat bagi sebanyak-banyak umat, aamiin ya rabbal 'alamiin
Silakan Baca Juga Blog saya yg lain : AYOELINGLANWASPODODAHSYAT

Wassalamualakium wr wb

Salam SUkses Super Mulia
Mas Priyanto (smartpower78@gmail.com)