Latest Updates

MUSAFIR YANG CERDAS - DAHSYAT

Saudaraku yang dirahamati Allah, dikatakan bahwa hidup kita ini ibarat perjalanan seorang musafir yang mana dunia ini hanyalah salah satu persingahan sementara menuju perjalanan selanjutnya yaitu kampung akherat. Banyak orang yang lupa bahkan tidak percaya akan hal itu, namun sadarilah bahwasanya selama apapun kita ingin hidup suatu saatpun kita akan mati. Dan mati itu bukan hanya sebatas berpisahnya ruh dan jasad kita tapi mati adalah fase awal perjalanan kita menuju kehidupan selanjutnya yaitu alam barzah.. alam barzah adalah pintu gerbangnya akherat maka Sahabat Usman Bin Affan sampai menangis hingga janggutnya basah ketika berziarah ke suatu kuburan, ketika ditanyakan kenapa bisa begitu beliau sampaikan "kethauilah bahwasanya kubur itu adalah pintu gerbangnya akherat, kalau kita selamat di pintu ini maka pintu-pintu yang lain kita akan mudah melewatinya/selamat" Subhanallah..Allahu Akbar.. Saudaraku apakah kita sudah siap melewatinya? Simaklah kisah hikmah berikut ini :
============
Suatu Hari Seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul ramai sekali.
Mereka sepertinya lagi mengadakan musyawarah besar.
Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang Bersedia mau menjadi ketua kampung.
Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan, orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin Yang Telah selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya.
Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa.
Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berpikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu.
Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menanda tangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

*Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas.*
Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

*Di tahun pertama dan kedua* _ia mengumpulkan dana yang sangat besar._

*Pada tahun ketiga* _ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya._

*Tahun keempat* _ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa._

*Tahun kelima* _ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan 
menanaminya dengan berbagai macam tumbuh-tumbuhan._

*Tahun keenam sampai kedelapan* _ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti._

*Akhirnya pada tahun kesembilan* _ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya._

*Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar.*

Ada orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. 

Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api.

_Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal shaleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana._

Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena berharap segera menempati kampung nan indah di seberang sana.

*Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan diri untuk kehidupan akherat yang tiada berakhir.*

_Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan di dunia yang hanya sekejap._

*Jadilah orang yang cerdas!*

_Manfaatkan *hari ini* untuk menyiapkan sesuatu yang lebih baik buat di sana_...

Semoga kita bisa menjadi musafir yang cerdas itu...aamiin..

Ingatlah akan nasehat-nasehat ini :

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis eras, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (Surga). (QS. 3:14) 

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185)

Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Yang paling baik akhlaqnya’. Kemudian ia bertanya lagi, ‘Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?’. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.’ (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah)

 “Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya” (HR Tirmidzi).
 Jabir Ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR Ahmad, Thabrani, dan Daruqutni).

Mari jadi orang yang baik dan cerdas yang selalu memersiapkan bekal hidup kita, agar bahagia selamat dunia maupun akherat.

#Tingkatkan Iman
#Jaga Sholat
#Tupuplah aurat & Perbaiki akhlak Kita
#Elinglanwaspodo
Semoga bermanfaat dan silakan di share kepada yang lain agar lebih bemnafaat bagi sebanyak-banyak umat, aamiin ya rabbal 'alamiin
Silakan Baca Juga Blog saya yg lain : AYOELINGLANWASPODODAHSYAT

Wassalamualakium wr wb

Salam SUkses Super Mulia
Mas Priyanto (smartpower78@gmail.com)

UTAMANYA BULAN DZULHIJAH..JANGAN TERLEWATKAN !!

UTAMANYA BULAN DZULHIJAH..JANGAN TERLEWATKAN !!
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Tidak terasa hari ini kita telah memasuki bulan zulhijah, bulan yang termasuk istimewa didalamnya karena ada peristiwa2 besar diantaranya syariat berqurban dan berhaji, maka jangan sampai kita terlewatkan waktu berada dibulan dzulhijah ini.
Simak sedikit nasehat berikut ini mengenai istimewanya bulan dzulhijah

Kita akan menjumpai hari-hari yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan keutamaan di dalamnya. Yaitu dengan dilipatgandakannya balasan amalan dengan pahala yang berlipat, tidak seperti hari-hari biasanya. Di antara hari-hari tersebut adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Hal ini sebagaimana tersebut di dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِـحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ- يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَلاَ الْـجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْـجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلاً خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَـمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ


Tidaklah ada hari yang amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh Allah dari hari-hari tersebut (yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah).” Para sahabat pun bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah jihad di jalan Allah tidak lebih utama?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Tidaklah jihad lebih utama (dari beramal di hari-hari tersebut), kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan keduanya (karena mati syahid).” (HR. Al-Bukhari)

Pada sepuluh hari yang pertama ini, kita juga disyariatkan untuk banyak berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik itu berupa ucapan takbir, tahmid, maupun tahlil. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Dan supaya mereka berdzikir menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.” (Al-Hajj: 28)
Mari kita perbanyak berzikir kepada Allah, beribadah baik ibadah badaniyah maupun ibadah yang lain.

Sedikit nasehat ini sudah cukup membuat kita tergerak untuk segera beramal kebaikan.
Semua yang kita lakukan niatkan semakin hari mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Semoga bermanfaat...
Salam Sukses Super Mulia,

Mas Priyanto

BAGAIMANA CARA MENGQODO SHOLAT YANG BENAR??

BAGAIMANA CARA MENGQODO SHOLAT YANG BENAR??
Hasil gambar untuk mengqodho sholatWahai saudaraku ada pertanyaan bagimana cara mengqodo sholat? Berikut kami kutipkan sebuah jababan yang bagus dari guru kita silakan disimak cara mengqodo sholat yang benar
====
Pertanyaan : 

Assalamu 'alaikum wr. wb. 
Ustadz yang dirahmati Allah.

Alhamdulillah saya banyak menemukan pencerahan dengan membaca situs ini. Salah satunya tentang kewajiban mengqadha' shalat. Alhamdulillah dengan bertambahnya ilmu, saya akhirnya sadar bahwa shalat yang terlewat itu tidak cukup hanya didiamkan saja, atau sekedar diganti dengan amal-amal sunnah, tetapi memang harus diganti sebagaimana aslinya.

Hanya saja saya masih punya beberapa pertanyaan lagi. Mohon ustadz berkenan menjawabnya :

1. Kalau mengqadha' shalat Dzhuhur di malam hari, apakah kita disunnahkan mengeraskan bacaan atau tidak?

2. Kalau ada beberapa waktu shalat yang terlewat, apakah sewaktu menggantinya atau mengqadha'nya harus dengan urutan waktu shalatnya?

3. Apakah dalam shalat qadha' juga disunnahkan adzan dan iqamat?

4. Bolehkah mengqadha' shalat dengan berjamaah?

5. Apakah ada kewajiban kita untuk menyegerakan qadha' shalat ataukah boleh ditunda?

Demikian pertanyaan saya, mohon ustadz berkenan menjawabnya. Dan sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih. Semoga jawaban ustadz menjadi amal kebaikan kelak di kemudian hari.

Wassalam

Jawaban : 
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Memang benar sekali bahwa qadha' shalat yang terlewat ini merupakan hal yang telah disepakati oleh seluruh ulama, tanpa kecuali. Dan dalam pelaksanaannya, qadha' shalat ini mempunyai beberapa ketentuan dan aturan, antara lain :
1. Sirr dan Jahr
Shalat lima waktu yang dikerjakan pada waktunya disunnahkan untuk dikeraskan (jahr) bacaannya pada waktu shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh. Sedangkan bacaan pada shalat Dhuhur dan Ashar disunnah untuk dibaca secara lirih (sirr).
Lalu bagimana dengan shalat yang terlewat dan diqadha', apakah jahr dan sir mengikuti asal shalatnya ataukah mengikuti waktu dilaksanakan qadha'? Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat.
a. Jumhur : Ikut Waktu Asal
Jumhur ulama di antaranya Mazhab Al-Hanafiyah, All-Malikiyah dan Al-Hanabilah sepakat bahwa jahr dan sirr dalam urusan shalat qadha mengikuti waktu asalnya.
Jadi disunnahkan melirihkan bacaan pada qadha' shalat Dzhuhur dan Ashar, meski keduanya diqadha' pada malam hari. Dan begitu juga sebaliknya, disunnahkan mengeraskan bacaan pada qadha shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh, meski pun ketiganya dilakukan pada siang hari.
b. Asy-Syafi'iyah : Ikut Waktu Qadha'
Sedangkan mazhab Asy-syafi'iyah justru berpendapat sebaliknya dalam urusan jahr dan sirr. Prinsipnya, bacaan qadha' shalat dikeraskan apabila dikerjakan pada malam hari, dan dilirihkan bila dilakukan pada siang hari.
Jadi disunnahkan mengeraskan bacaan pada qadha' shalat Dzhuhur dan Ashar, apabila keduanya diqadha' pada malam hari. Dan begitu juga sebaliknya, disunnahkan melirihkan bacaan pada qadha shalat Maghrib, Isya' dan Shubuh, bila ketiganya dilakukan pada siang hari.
2. Tertib
Para ulama sepakat bahwa prinsipnya shalat yang terlewat karena terlupa wajib dikerjakan begitu ingat, dan tidak boleh ditunda atau diselingi terlebih dahulu dengan melakukan shalat yang lain.
Dan para ulama juga sepakat bahwa bila seseorang terlewat dari beberapa waktu shalat dalam satu hari yang sama, maka cara menggantinya adalah dengan mengurutkan shalat-shalat itu berdasarkan waktu. Mana yang waktunya lebih awal maka diqadha' terlebih dahulu, dan mana yang waktunya belakang, diqadha' belakangan.
Dasarnya adalah praktek yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika terlewat empat waktu shalat dalam satu hari yang sama, beliau SAW mengqadha'nya sesuai urutannya, mulai dari qadha' shalat Dzhuhur, Ashar, Maghrib dan terakhir Isya'.
إِنَّ الْمُشْرِكِينَ شَغَلُوا رَسُولَ اللَّهِ  عَنْ أَرْبَعِ صَلَوَاتٍ يَوْمَ الْخَنْدَقِ حَتَّى ذَهَبَ مِنَ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللَّهُ فَأَمَرَ بِلاَلاً فَأَذَّنَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعِشَاءَ
Dari Nafi’ dari Abi Ubaidah bin Abdillah, telah berkata Abdullah,”Sesungguhnya orang-orang musyrik telah menyibukkan Rasulullah SAW sehingga tidak bisa mengerjakan empat shalat ketika perang Khandaq hingga malam hari telah sangat gelap. Kemudian beliau SAW memerintahkan Bilal untuk melantunkan adzan diteruskan iqamah. Maka Rasulullah SAW mengerjakan shalat Dzuhur. Kemudian iqamah lagi dan beliau mengerjakan shalat Ashar. Kemudian iqamah lagi dan beliau mengerjakan shalat Maghrib. Dan kemudian iqamah lagi dan beliau mengerjakan shalat Isya.” (HR. At-Tirmizy dan AnNasa’i)
Namun para ulama umumnya tidak lagi mengharuskan qadha' shalat dilakukan dengan tertib sesuai urutannya manakala jumlah shalat yang diqadha sangat banyak. Sehingga yang mana saja yang dikerjakan terlebih dahulu, tidak menjadi masalah.
Maka dalam hal ini ada ulama yang memperbolehkan shalat-shalat yang sama dikerjakan beberapa kali, berdasarkan waktunya. Misalnya, setiap selesai melakukan shalat Dzhuhur, maka seseorang boleh mengqadha beberapa shalat Dhuhur sesuai dengan jumlah yang diinginkannya, hingga sampai lunas semua hutang-hutangnya.
Nanti ketika selesai menunaikan shalat Ashar, boleh diqadha' beberapa shalat Ashar yang dahulu pernah terlewat. Dan demikian juga dengan waktu yang lain, yaitu Maghrib, Isya' dan Shubuh.
3. Adzan dan Iqamah
Jumhur ulama sepakat bahwa qadha shalat lima waktu tetap disunnahkan untuk didahului dengan adzan dan iqamah. Namun bila shalat yang dikerjakan terdiri dari beberapa shalat sekaligus, cukup dengan satu kali adzan namun masing-masing shalat dipisahkan dengan iqamah yang berbeda.
Namun bila masing-masing shalat qadha' itu dikerjakan dalam waktu yang terpisah, maka masing-masing disunnahkan untuk diawali dengan adzan dan iqamah.[1]
4. Qadha' Berjamaah
Para ulama sepakat bahwa shalat qadha' boleh dilakukan dengan berjamaah, bahkan menjadi sunnah sebagaimana aslinya shalat lima waktu itu disunnahkan untuk dikerjakan dengan berjamaah.
Dasarnya adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika terlewat dari shalat.
وَنُودِيَ بِالصَّلاَةِ فَصَلَّى بِالنَّاسِ
Kemudian diserukan (adzan) untuk shalat dan beliau SAW mengimami orang-orang. (HR. Bukhari).
Mazhab Asy-Syafi'iyah mensyaratkan adanya kesamaan bentuk shalat antara imam dan makmum, meski berbeda niat antara keduanya. Maka dibolehkan antara imam yang mengqadha' shalat Ashar dengan makmum yang menqadha' shalat Dzhuhur atau Isya'. Namun tidak dibenarkan bila imam mengqadha' shalat Dzhuhur, Ashar atau Isya', sementara makmumnya mengqadha' shalat Shubuh atau Maghrib.
Untuk itu setidaknya dalam mazhab ini dibolehkan bila jumlah rakaat imam lebih sedikit dari jumlah rakaat yang dilakukan oleh makmumnya.
5. Waktu Pelaksanaan Qadha'
Para ulama sepakat bahwa shalat yang terlewat wajib untuk diqadha', namun mereka berbeda pendapat apakah qadha' shalat itu harus dilaksanakan dengan sesegera mungkin, ataukah boleh ditunda. Sebagian ulama mengatakan qadha' shalat wajib dikerjakan sesegera mungkin, namun sebagian mengatakan boleh ditunda.
a. Wajib Segera
Mazhab Al-Malikiyah dan Al-Hanabilah menegaskan bahwa qadha' shalat yang terlewat wajib untuk segera ditunaikan. Keduanya berpendapat kewajiban shalat qadha' bersifat segera atau fauriy (فوري).
Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang memerintahkan untuk segera melakukan shalat begitu ingat tanpa menunda-nundanya.
مَنْ نَسِيَ صَلاةً فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَهَا
Dari Anas bin Malik dari Nabi SAW bersabda,”Siapa yang terlupa shalat, maka lakukan shalat ketika ia ingat (HR. Bukhari)
b. Tidak Wajib Segera
Sedangkan mazhab Asy-Syafi'iyah menyebutkan bahwa seseorang yang tertinggal dari mengerjakan shalat, wajib atasnya untuk mengganti shalatnya. Namun tidak diharuskan untuk dikerjakan sesegera mungkin, apabila udzur dari terlewatnya shalat itu diterima secara syar'i. Dalam hal ini kewajiban qadha' shalat itu bersifat tarakhi (تراخي).
Tetapi bila sebab terlewatnya tidak diterima secara syar'i, seperti karena lalai, malas, dan menunda-nunda waktu, maka diutamakan shalat qadha' untuk segera dilaksanakan secepatnya.
Bolehnya menunda shalat qadha' yang terlewat dalam mazhab ini berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari berikut ini :
لاَ ضَيْرَ - أَوْ لاَ يَضِيرُ - ارْتَحِلُوا فَارْتَحَل فَسَارَ غَيْرَ بَعِيدٍ ثُمَّ نَزَل فَدَعَا بِالْوَضُوءِ فَتَوَضَّأَ وَنُودِيَ بِالصَّلاَةِ فَصَلَّى بِالنَّاسِ
Rasulullah beliau menjawab,"Tidak mengapa", atau " tidak menjadi soal". "Lanjutkan perjalanan kalian". Maka beliau SAW pun berjalan hingga tidak terlalu jauh, beliau turun dan meminta wadah air dan berwudhu. Kemudian diserukan (adzan) untuk shalat dan beliau SAW mengimami orang-orang. (HR. Bukhari).
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc., MA
[1] Maraqi Al-Falah, hal. 108
Sumber : rumahfiqih.com
===================
Demikian semoga bermanfaat.
Terima kasih
Mas Priyanto

Dahsyatnya 5 Nasehat Jibril Kepada Nabi untuk Kita

Assalamualaikum sahabat2ku yang berbahagia..

Bagaimana saudaraku sdh pada sholat Jumat tadi, apa pesan khutbah Jumat tadi dimasjid Anda? Jangan2 DLT duduk langsung tidur 😂, ini pesan nasehat dimasjid kami tadi:
Nasehat Jibril kepada Rosulullah untuk kita semua, renungkan!

"Jibril mendatangiku lalu berkata, "Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati, cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya." Kemudian dia berkata, "Wahai Muhammad! Kemuliaan seorang mukmin adalah berdirinya dia pada malam hari (untuk shalat malam), dan keperkasaannya adalah ketidakbutuhannya terhadap manusia." (H.R. Ath-Thabarani, Abu Nu'aim dan Al-Hakim)"

Saudaraku yang mulia
Dari ke lima nasehat tadi kira-kira apa saja dan berapa yang sudah mampu kita amalkan?
Hari berganti waktu berlalu tahu tahu hemm hemm
Apa amal kebaikanku utnutk akheratku? Apa prestasiku sampai hari ini?? Padahal kita tahu dunia ini sementara akherat selama-lamanya. 1 hari akherat 1000 tahun didunia perbandinganya, tp ingat itu hanya sebauh perbandingan kecil saja padahal makna khoiru wa abqoo itu lebih baik dan kekal..hanya Allah Yang Tahu hakekatnya.. dan kitapun tak tahu ditempat mana kita akan ditempatkan..

Jika kita masih diberi waktu maka mari kita perbaiki hidup ini agar kita termasuk orang2 yg beruntung bahagia selamat di dunia hinga akherat nanti. aamiin ya rabbal 'alamiin

Mari kita niat mengamalkan ilmu yg sudah kita tahu dan sambil kita ajak teman, saudara, keluarga kita untuk sama-sama beramal baik..

Semoga bermanfaat..
Salam Sukses Super Mulia..

Mas Priyanto
#insyaallahniatamaldansampaikan
#elinglanwaspodo

Makan Sahur Denger Azan diteruskan tidak???

Lagi makan sahur dengar adzan, kadang kita mengalami hal ini trus bagaimana hukumnya? bagaimana sikap kita? 
Alhamdulillah sebentar lagi kita akan memasuki puasa romadhon 1437 H, banyak sekali ilmu yang kadang kita tidak tahu berkenaan dengan puasa ramadhan ini. Oleh karena itu mari siapkan bekal ilmu agar puasa kita sesuai dengan syariat yg telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan diterima oleh Allah SWT. Berikut saya kutipkan hal-hal yang berkaitan dengan puasa semoga bisa menambah ilmu kita dan mantab dalam menjalankan ibadah puasa romadhon shg kita jadi orang yang bertaqwa, aamiin :
==========
Pertanyaan : 
Ada hadist yang menyebutkan bahwa

"Jika seseorang dari kamu mendengar adzan (Shubuh), sedangkan bejana (air) sedang di tangannya, maka janganlah dia meletakkan bejananya hingga dia menyelesaikan hajatnya darinya [minum]".

Pertanyaanya :

1. Bila makanan yang di piring atau di tangan belum habis saat azan selesai?

2. Apakah harus dihabiskan atau tidak dilanjutkan?

Biasanya tipikal orang kita, habis makan masih harus minum juga tadz. saya bingung apa yng harus saya perbuat kalau pas sahur kesiangan, pernah ngalamin hal kayak gini, dilema mau minum atau enggak.

Bagaimana pendapat ustadz?
Jawaban : 

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Sebagian kalangan ada yang secara rancu memahami hadits tentang bolehnya tetap makan dan minum walau pun sudah terdengar adzan shubuh. Di antaranya adalah hadits berikut ini :

إِذَا سَمِعَ أَحَدُكُمُ النِّدَاءَ وَالإِنَاءُ عَلَى يَدِهِ فَلاَ يَضَعْهُ حَتَّى يَقْضِىَ حَاجَتَهُ مِنْهُ
“Jika salah seorang di antara kalian mendengar azan sedangkan sendok terakhir masih ada di tangannya, maka janganlah dia meletakkan sendok tersebut hingga dia menunaikan hajatnya hingga selesai.” (HR. Abu Daud)
Dan juga yang lain yang senada esensinya :
أُقِيْمَتِ الصَّلاَةُ وَالإِنَاءُ فِي يَدِ عُمَرَ قَالَ أَشْرَبُهَا يَا رَسُولَ الله؟ قَالَ نَعَمْ فَشَرِبَهَا
Pernah iqamah dikumandangkan sedangkan bejana masih di tangan Umar (bin Khaththab) radliyallaahuanhu. Dia bertanya kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam : “Apakah aku boleh meminumnya?”. Beliau menjawab : “Boleh”. Maka Umar pun meminumnya (HR. Ibnu Jarir)
Padahal kita tahu bahwa batas mulai puasa adalah terbitnya fajar, dan ketentuan itu datang langsung lewat firman Allah SWT di dalam Al-Quran :
وَكُلُواْ وَاشْرَبُواْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar...” (QS Al-Baqarah: 187)
Bagaimana mungkin ketika muadzin mengumandangkan adzan, kita masih saja meneruskan makan dan minum, padahal seorang muadzdzin tidak akan mengumandangkan adzan kecuali setelah mengetahui pasti fajar telah terbit?
Kalau saja kita lebih luas dalam memandang dalil-dalil, maka hadits-hadits di atas pada hakikatnya tidak akan bertentangan dengan ayat Al-Quran. Dan kemungkinannya adalah sebagai berikut :
1. Tidak Ada Kaitannya Dengan Puasa
Kedua hadits di atas sama sekali tidak menyebut tentang puasa. Yang ada hanya ketika wadah makanan atau minuman ada di tangan, lalu terdengar panggilan shalat. Itu saja tidak lebih. Lalu Umar bertanya, apakah masih boleh minum, lalu Rasulullah SAW membolehkan.
Mungkin saja konteksnya bukan sedang makan sahur, tetapi sedang menyantap hidangan di luar puasa. Dan ketika terdengar suara adzan, apakah harus segera shalat dan meninggalkan tempat makan, ataukah boleh diteruskan makannya. Dan jawabannya adalah silahkan diteruskan makan dan minumnya sampai tuntas, barulah kemudian mendatangi shalat berjamaah.
Kalau kita perhatikan baik-baik dan secara lebih cermat, matan kedua hadits di atas sama sekali tidak menyebut tentang adzan untuk shalat tertentu. Tidak ada penjelasan bahwa adzan itu adalah adzan untuk shalat shubuh.
Jadi bisa saja adzan itu untuk shalat selain shubuh, seperti shalat Maghrib, Isya’ atau shalat-shalat yang lain.
2. Adzan Pertama
Dan jawaban yang paling mendekati adalah bahwa adzan itu bukan adzan shubuh, melainkan adzan yang dikumandangkan dalam rangka untuk membangunkan orang untuk shalat malam atau untuk makan sahur.
Perlu diketahui bahwa adzan pada zaman Rasulullah SAW dikumandangkan dua kali. Adzan yang pertama dikumandangkan oleh Bilal, waktunya beberapa saat sebelum terbit fajar. Adzan yang kedua adalah adzan yang dikumandangkan oleh Abdullah bin Ummi Maktum, waktunya adalah ketika fajar telah terbit, yang juga merupakan adzan untuk dimulainya puasa dan masuknya waktu untuk shalat shubuh.
Hal itu semakin jelas kalau kita telaah hadits berikut ini :
أَنَّ بِلاَلاً كاَنَ يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَقاَلَ رَسُولُ اللهِ : كُلُوا وَاشْرَبُوا حَتىَّ يُؤَذِّنَ بْنُ أُمِّ مَكْتُوْم فَإِنَّهُ لاَ يُؤَذِّنُ حَتىَّ يَطْلَعَ الفَجْرُ
Bilal mengumandangkan adzan pada suatu malam. Maka Rasulullah SAW bersabda, ”Makan minumlah kalian sampai Ibnu Ummi Maktum adzan. Karena dia tidak akan adzan kecuali setelah terbitnya fajar shadiq”. (HR. Bukhari).
Dan di dalam Shahih Muslim juga ada hadits yang secara tegas membedakan antara adzan pertama dan adzan kedua.
لاَ يَمْنَعَنَّكُمْ مِنْ سَحُورِكُمْ أَذَانُ بِلاَلٍ وَلاَ الْفَجْرُ الْمُسْتَطِيل وَلَكِنِ الْفَجْرُ الْمُسْتَطِيرُ فِي الأُْفُقِ
Adzan yang dikumandangkan oleh Bilal tidak mencegah kamu dari makan sahur, dan juga fajar yang memanjang. Namun yang mencegahmu makan sahur adalah fajar yang merbak di ufuk. (HR. Muslim)
3. Penjelasan Para Ulama
Untuk lebih yakinnya bahwa tidak benar kalau sudah berkumandang adzan shubuh, masih dibolehkan makan dan minum, mari kita simak pendapat para ulama tentang hal ini.
Al-Imam An-Nawawi mengatakan bahwa jika fajar telah terbit sedangkan makanan masih ada di mulut, maka hendaklah dimuntahkan dan ia boleh teruskan puasanya. Jika ia tetap menelannya padahal ia yakin telah masuk fajar, maka batallah puasanya. Hal ini sama sekali tidak ada perselisihan pendapat di antara para ulama.
Syaikh Shalih Al-Munajjid -dengan beralasan bahwa kebanyakan muadzin melantunkan adzan sebelum waktunya-, mengatakan bahwa bila adzan itu dikumandangkan sebelum waktu fajar benar-benar terbit, tidaklah dianggap sebagai terbit fajar yang yakin.
Jika makan saat dikumandangkan adzan semacam itu, puasanya tetap sah. Karena ketika itu terbit fajar masih sangkaan (bukan yakin). Namun tetap saja beliau lebih berhati-hati untuk berhenti makan ketika itu.
4. Kenisbian Adzan
Berpatokan dengan mendengarkan adzan shubuh di masjid, tidak terjamin keakuratannya. Bisa jadi jam di masjid tidak cocok, mungkin lambat atau malah lebih cepat. Selain itu bisa jadi sang muadzdzin salah lihat jadwal shalat.
Yang benar adalah berpatokan dengan jadwal shalat, sebab jadwal itu hasil perhitungan para ahli ilmu falak dan hisab. Keakuratannya sangat tinggi. Masalahnya tinggal jam di rumah kita. Apakah tetap atau lebih lambat atau lebih cepat.
Tidak ada salahnya bila anda mengacu ke TV, sebab biasanya jam di TV lebih ditangani secara serius oleh para profesional.
Sedangkan berpatokan pada ruku' pertama shalat shubuh, juga tidak bisa diterima. Sebab waktunya sangat nisbi. Bagaimana bila jamaah shalat shubuhnya agak telat, hingga shalat sudah di akhir waktu?
 Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Ahmad Sarwat, Lc., MA (sumber : rumahfiqih.com bab>puasa>)
===========================================
Tips dari saya agar tidak kesiangan sahurnya:
1. tidur lebih awal jangan bergadang dgn hal yg tak baik (nonton acara tv dll yg gak manfaat)
2. sebelum tidur berwudhu, baca doa tidur, Istighfar dan maaf memaafkan semua orang dlm hati, kemudian berdoa minta pada Allah agar dibangunkan saat sahur untuk puasa besok.
3. Kl tidur kemaleman misalnya habis ada hajat bepergian atau apapun dan waktunya sebentar niat tiduer dgn doa misalnya "Yaa Allah kenyangkalah/puaskanlah tidur kami walau sejenak dan bangunkan kami untuk bisa sahur dan sholat subuh berjamaah dimasjid" 
4. Yakin yang benar bahwa kalaupun kita kesiangan dan gak sempat sahur mohonlah kepada Allah agar dikuatkan dlm menjalankan ibadah puasa, yakin bahwa yg menguatkan itu bukan makanan dan minuman yg kita minum tapi yg menguatkan kita hanya Allah SWT. (contoh ashabul kahfi ditidurkan selama 309 tahun tanpa makan minum tp Allah yang menguatkan.
Demikian semoga bermanfaat dan jangan lupa share pada teman keluarga sahabat lainnya agar lebih bermanfaat bagi sesama, amiin
Terima kasih
Mas Priyanto

CARA BLOKIR SMS PALSU MAMA MINTA PULSA, HADIAH DLL

CARA BLOKIR SMS PALSU MAMA MINTA PULSA, HADIAH DLL
Sahabatku yang baik..
hari ini saya mendapat sebuah tips bagaimana cara memblokir sms palsu seperti mama minta pulsa, menang hadiah telkomsel menag hadiah macam2 yg tidak jelas melalui sms ke hp kita. Ini saya dapat dari teman melalui wa tadi pagi semoga bermanfaat

Begini Tips Cara Blokir Nomor HP SMS Penipuan.

Sebarkan ya...
Biar penipunya pada kapok !

Seringkali kita mendapat SMS penipuan yg menyatakan :

- Anda menjadi pemenang kuis
- Segera transfer ke ATM terdekat
- Papa/Mama kok belum pulang
- SMS yang pura2 nyasar tentang transfer uang
- Mama minta pulsa
- Anak kecelakaan
- Anak sakit
- Agen pulsa super murah
- dll...

Jgn kita biarkan, saat ini ada cara utk menanggulanginya :

1. TELKOMSELFormat SMS : penipuan#nomor penipu#isi SMS tipuan dan kirim ke 1166

Contoh : Penipuan#0812123456#selamat anda mendptkan 1 unit mobil Avanza dari Telkomsel poin dst...
...lalu kirim ke 1166

2. XLFormat SMS : Lapor#Nomor yg di gunakan utkmenipu#kasus yg di keluhkan lalu kirim ke 5883

3. INDOSATFormat SMS : SMS(spasi)Nomor pengirim SMSpenipuan(spasi)isi SMS penipuan, kirim ke 726

Jika sudah lebih dari 2 orang yang melaporkan SMS penipuan, maka nomor tersebut segera diblokir secara permanen oleh operator.

Layanan ini GRATIS !

Sekedar Info...
Jika Anda mengalami penipuan dalam “TransaksiONLINE” cukup kirim kronologis dan No. Rekening si penipu ke email :


POLRI akan langsung bertindak dengan memblokir ATM si penipu & melacak keberadaannya untuk di tindak sesuai hukum.

Share ke teman2 yg lain utk membantu mencegah maraknya penipuan dengan Modus Online dan simpan BC ini setiap minggu kalo sempat kita kirim BC ini ke keluarga, teman2 di contact kita, supaya mereka tidak menjadi korban penipuan.

Semoga bermanfaat...
Trims,

Kisah Inspiratif Sang Guru

Saudaraku yang berbahagia, pada kesempatan ini saya mendapat sebuah postingan yang saya rasa bagus untuk menambah inspirasi kita, sengaja saya copy kan agar bisa kita bagikan sekiranya bermanfaat bagi banyak orang :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"KISAH SANG GURU"
Di sebuah sekolah, seorang guru mendapat pertanyaan dari salah seorang muridnya yang paling kritis. 
“Guru, apakah kami semua nanti bisa sukses?” Sang guru tersenyum mendengar pertanyaan itu. 
Tak lama, ia mengeluarkan uang senilai seratus ribu dari kantongnya. “Hayoo..., siapa yang mau uang ini?” 
Semua anak berebutan mengacungkan tangannya..." Uang senilai itu bagi mereka sangat besar. 
Tiba-tiba, sang guru melipat- lipat dan meremas uang itu hingga kucel dan tidak karuan bentuknya..."
Ia pun berujar lagi, ”Hayoo, siapa yang mau uang ini?” Walaupun merasa heran dengan kelakuan gurunya, murid-murid tidak peduli, mereka kembali mengacungkan jarinya, sambil berteriak Saya..saya..saya..” 
Semua serempak mengajukan diri untuk mendapatkan uang itu. 

Melihat antusiasme muridnya, sang guru kemudian menjatuhkan uang tersebut ke lantai dan menginjak-injak uang itu hingga kecil, tidak karuan dan kotor. 
Mendapati gurunya melakukan hal itu pada uang tersebut, sebagian murid melongo. Mereka tak tahu apa maksudnya sang guru menginjak-injak uang yang nilainya sangat besar bagi mereka itu. 

Guru pun kembali bertanya, ”Hayoo, siapa yang masih menginginkan uang ini?” Ternyata, meski uang itu menjadi jelek, kumal dan bahkan bercampur sedikit lumpur yang berasal dari injakan sepatu guru, masih banyak murid yang antusias mendapatkan uang tersebut. ”Aku guru..aku..” ”Kalian tetap saja mau dengan uang ini???
Kalian tidak melihat betapa uang ini sangat kucel, jelek, kumal dan bau?” 
”Jelek itu kan hanya bentuknya saja guru. Tetapi saja uang itu nilainya seratus ribu, ”jawab murid-murid yang tetap antusias meminta gurunya memberikan uang itu. Sang guru pun kemudian berujar, ”Kalian benar. Meskipun sudah tidak karuan bentuknya, uang itu tetap berharga dan kalian tetap ingin memilikinya. 

Nah, jika tadi ada pertanyaan, apakah semua bisa sukses??? Jawabannya sama seperti nilai uang ini. Dalam proses menuju ke arah kesuksesan, kalian pasti akan mengalami berbagai ujian dan cobaan, mungkin mengalami jatuh, diinjak, dan dilecehkan. 
Walaupun begitu, nilai diri kalian tidak akan berubah. Semua tergantung kalian sendiri, bisa menjaga nilai yang ada dalam diri kalian atau tidak. 

Jika kalian mampu menghargai diri sendiri dan menentukan nilai diri, dengan keyakinan, kerja keras dan semangat pantang menyerah, maka sukses pasti kalian dapatkan.” 
Tak peduli berbagai ujian, cobaan, halangan, dan tantangan yang menghadang, jika kita punya satu nilai dalam keyakinan dalam diri, bahwa sukses adalah hak saya, maka jalan kesuksesan pasti akan selalu terbuka. 

Karena itu, seberat apapun perjuangan yang kita lakukan, seganas apapun padang gurun yang kita harus lewati, setinggi apapun gunung yang akan kita daki, seluas apapun samudra yang kita seberangi, tetaplah pelihara semangat... 
”Success is my right!” Sukses adalah Hak Saya Tanamkan dalam diri,dan teruslah bekerja keras untuk mewujudkan semua mimpi. 
Harta tak ternilai itu ada dalam diri KITA. Perjuangkan!!!
Kerja Keras - Kerja Cerdas - Kerja Ikhlas - Kerja Tuntas

Semoga bermanfaat
Salam Sukses Super Mulia
Mas Priyanto (smartpower78@gmail.com)